Pembacaan Puisi Mohabbatein (2) By Abu Hair





Play klik tombol biru


 


Pembacaan Puisi Aku Karya Chairil Anwar By Abu Hair & Annisa




Play klik tombol biru


  


Indah Terlihat di Kejauhan Karya: Abu Hair

Indah Terlihat di Kejauhan 
Karya: Abu Hair


Aku...masih berlabuh di alam mimpi
Angan-angan bergelatungan di cakrawala
Terlepas di diri
Teringat di hati

Masih adakah 1 bintang, menerangi langkahku?
Sedangkan ku hanya sebatang kara
Mengais-gais di sudut kota

Terasa puing-puing derita menjadi ombak kehidupan
Aku ingin seperti mereka..
Melangkah perlahan-lahan..
Mencapai impian..mengejar harapan

Siapakah yang peduli?
Siapakah yang melindungiku?
Dari sandiwara dunia
Dari pembawa peran tangis drama..
Indah terlihat di kejauhan
Berharap raja memberi kebahagiaan



Untuk masa depanku.

Reading Poetry Of Mohabbatein (Hindi) By Abu Hair




Ek ladki thi deewani si
Ek ladke pe woh marti thi
Nazrein jhuka ke
Sharma ke galiyon se guzarti thi

Chori chori chupke chuke
Chitthiyan likha karti thi
Kuchh kehna tha shayad usko
Jaane kisse darti thi

Jab bhi milti thi mujhse
Mujhse poochha karti thi
Pyaar kaise hota hai
Yeh pyaar kaise hota hai


Aur main sirf yehi keh paata tha

Pembacaan Puisi " Buka Mata " By Abu Hair





Pembacaan Puisi " Selamat Tinggal Kawan, Selamat Beristirahat " By Abu Hair







Selamat Tinggal Kawan, Selamat Beristirahat
Karya : Abu Hair

Pembacaan Puisi " Indah Terlihat Di Kejauhan " By Abu Hair




Selamat Pagi Indonesia, Karya : Sapardi Djoko Damono




Selamat Pagi Indonesia,
Karya : Sapardi Djoko Damono

selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu.
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam
kerja yang sederhana;
bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan
tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal.
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,
di mata para perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan;
kami telah bersahabat dengan kenyataan

untuk diam-diam mencintaimu.
pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu
agar tak sia-sia kau melahirkanku.
seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam
padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya.
aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan,
merubuhkan kesangsian,
dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng
kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman
yang megah,
biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu
wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat,
para perempuan menyalakan api,
dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.


Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil
memberi salam kepada si anak kecil;
terasa benar : aku tak lain milikmu


Rumpun Alang - Alang Karya : WS Rendra

Rumpun Alang - Alang 
Karya : WS Rendra


Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang
Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang
Di hatiku alang-alang menancapkan akar-akarnya yang gatal
Serumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal



Gelap dan bergoyang ia
dan ia pun berbunga dosa
Engkau tetap yang punya
tapi alang-alang tumbuh di dada


Surat Cinta Karya : WS Rendra

Surat Cinta 
Karya : WS Rendra

                                

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepadamu!

                                
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, Dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku!

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi.
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan takkan kunjung diundurkan.

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis.
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, Dik Narti,
dengan pakaian pengantin yang anggun
bung-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan.

Aku melamarmu.
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
daripada yang lain
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit:
kantong rejeki dan restu wingit.
Lalu tumpahlah gerimis.
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuat
bagai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jarring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri duyung
tawananku.
Putri duyung dengan suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku!
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku.
Wahai, Putri Duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
karena langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya.
Wahai, Dik Narti,
kuingin dikau


menjadi ibu anak-anakku!

Mimpi Karya : Abu Hair

Mimpi 
Karya : Abu Hair


Malam-malam ku bermimpi
Mimpi ini sangat berarti
Kau hadir di sana
Menemaniku
Di mimpi


Tuhan
Mimpikan aku bersamanya
Berikan aku ilmu
Di mimpi      
Jangan
Mimpi yang buruk
Membuatku terbagun terkejut.

Terima kasih tuhan
Memberi mimpi indah
Membagunkan di tengah malam
Maupun subuh
Pelihara aku di setiap tidur
Agar selalu tersenyum

Di mimpiku 

Tak Terbayang Karya : Abu Hair dan Ravika Andinie

Tak Terbayang 
Karya : Abu Hair dan Ravika Andinie


Hujan mulai turun sore ini
Menghiasi bumi bersama mendung
Seakan langit mencurahkan kekesalannya 
Entah apa yang membuat secercah sinar mentari tak terlihat
Menimbulkan tanda tanya ?

Mentari kembalilah tersenyum
Memberi,.. 
Secercah sinar...

Waktu berganti, 
Seperti nyata di alam berbeda
Kabut-kabut malam
Merindukan masa lalu
Aku ingin mengulang,..

Canda tawa dan senyuman 
Kelak menghampiri walau tak sepenuhnya sama...
Hati lelah....sosokmu datang tebarkan bahagia


Awalnya aku hanya bisa berandai-andai
Semua membangunkan tidurku
Menyakitkan di ambang kekecewaan
Kisah berakhir derita,
Hal yang ingin ku hindari
Tapi tak bisa dipungkiri

Kini, lembaran baru tak ada bayangan

Puisi Yang Ku Tulis Untuk (.......) Karya : Abu Hair

Puisi Yang Ku Tulis Untuk (.......) 
Karya : Abu Hair


Kau wanita yang selama ini
Ku nanti
Ku cinta
Ku sayangi selalu

Ramunan wajahmu
Ingin ku lihat,.
Setiap saat yang ku tunggu

Tahukah kamu?
Tentang perasaan ku pendam
Bahwa aku menggapmu lebih dari yang kau pikir

Tapi,

Sesorang istimewa telah mendampingimu
Puisi ini ku tulis (..)
Ungkapan hatiku
Semoga kau mengerti,
Memahami
…………………….
Jodoh.

Malam yang Indah Karya : Abu Hair

Malam yang Indah 
Karya : Abu Hair


Malam yang indah
Di langit melihat bulan dan bintang
Menyinari gelapnya dunia

Malam yang indah
Menulis pantun dan puisi
Ungkapan di hati

Malam yang indah
Terbagun
Memohon ampunan
Kepada pencipta dunia
Malam yang indah
Saat bermimpi bersamanya


Good night.. 

Kau Ku Cinta Karya : Abu Hair

Kau Ku Cinta
Karya : Abu Hair


Kau ku cinta
Selalu ada di hatiku
Menemani di setiap hariku
  
Kau ku rindu
Selalu ada di lubuk hatiku
Membuat aku kagen, ingin selalu bertemu

Kau ku sayang
Engkau pernah mengatakan
Aku tidak mau kehilanganmu

Kau selalu ku puja
Akan kecantikan,
kelembutan hatimu

Cantik Karya : Abu Hair

Cantik 
Karya : Abu Hair


Wajahmu sungguh cantik
Membuatku tertarik
Bagaimana bisa?
Tiba-tiba suka padamu


Penasaran ,
Hari hari ingin melihatmu
Meskipun hanya sekejap

Mengapa engkau selalu ada?
Dalam ingatan?
Sulit melupakanmu !

Perasaanku selalu untukmu
Karena, nama dan wajahmu

Selalu ada dalam hatiku,.

Hari Bahagia Karya : Abu Hair

Hari Bahagia 
Karya : Abu Hair


Hari hari yang ku lalui
Saat aku mengenalmu
Mendapat nomor hpmu
Di meja


Hari-hari yang ku gemari
Hari rabu
Hari jumat
Memandangimu saat muhadarah

Melihatmu diam
Saat senam,
Ini hari bahagia

Mengenalmu melalui sms
Tahu wajahmu
Memakai jaket merah
Walau penasaran,

Terbawa mimpi.

Untukmu Sahabat Karya : Abu Hair

Untukmu Sahabat
Karya : Abu Hair


Kau memberikan rasa percaya diri
Saat aku gugup

Kau berikan semangat
Saat aku putus asa
Untukmu sahabat. Kita berbagi ilmu
Bertanya selalu
Untukmu sahabat kita berdiskusi
Untukmu sahabat, berprestasi
Demi cita-cita kita raih
Supaya orang tua bangga
  

Untukmu sahabat, kibarkan semangat mudamu..

Bertahan 1 Jam Karya : Abu Hair

Bertahan 1 Jam 
Karya : Abu Hair


Di jalan..
Terjadi tragedi...
Menghantarkan  menuju Rumah sakit
Menjalani pengobatan


Sebuah amanah kau lontarkan
Carilah pasangan lain
Jangan, jangan tingalkan aku!!!

Bertahan 1 jam

Kau menuju alam lain..
Merintih..
Berlinang...
Ku taburi bunga-bunga di batu nisanmu

Ku ukir kisah cinta berdua di puisi

Buka Mata! Karya: Abu Hair

Buka Mata! 
Karya: Abu Hair


Tatapan mata tajam dengan seyum kecut.
Apa aku bisa?

Melewati kayu-kayu rapuh,
Jatuh siap disambar buaya!

Apa ini?

Kami berjuang, kau bersenang-senang.
Uang keluar masuk kantong!
Kami menampaki bukit-bukit dengan merangkak
Apa ini kau sebut wajib 9 tahun?

Kau dirikan metropolitan
Tapi cabang-cabang  hutan kosong dengan kemiskinan
Baca tulis kami butuh, bukan pasal-pasal yang disimpan
Hujan membasahi  air mata tak kepedulian

Siapa ?
Siapa ?
Siapa lagi yang akan meneruskan mimpi orang tua kami?
Buka mata!
Aku juga ingin  menjadi sang saka merah putih.

Tak Mampu Berucap Karya : Abu Hair

Tak Mampu Berucap
Karya : Abu Hair


Tak mampu berucap.
Apa kabar nak? Baik-baik saja kan di sana?
Kesalahanku tak berani ditegur.
Kau jadikan aku seperti burung yang terbang.
Hingga pagi ketemu pagi, kau tak peduli.


Bagimu apa yang ku suka, lakukan!
Kau selalu membohongi perasaan.
Demi perjuanganku, kau memberikan segalanya.
sedangkan kau seadanya.

Kau tak mampu berucap.
Hingga , aku sendiri tak paham?
Kasih sayangmu tak terlihat!
Tersembuyi jauh di dasar.
Waktu mulai bercerita.
Kalau kata-kata  bisa menjadi nafas.

Dalam rasa kesendirianmu, tetap berkarya, kata demi kata.
Cintamu tulus tak bisa mengingkari.
Kedamaian hatimu membuatku bertanya?
Sosok seperti apakah dirimu?
Pekerja keras, pemikir cerdas, penulis tersembunyi.
Gesture mu menyembuyikan rasa lelahmu
Keperluanku terpenuhi,

Terima  kasih !

Bila Kesibukan Tiada Menghampiri Karya : Abu Hair

Bila Kesibukan Tiada Menghampiri 
Karya : Abu Hair


Aku hanya rumput diinjak
Pahlawan pensiun, dilupakan!
Kesalahan teringat, menjerat tanpa belas kasih

Aku bukan raja juga pangeran
Memang tak sempurna
Bila kesibukan tiada menghampiri
Jemari basah terjadi
Salah bila terungkap


Akhirnya derita menghujam impian

Hutan Hilang Karya : Abu Hair

Hutan  Hilang 
Karya : Abu Hair


Kesegaran pagi menyapa
Menjemputi kenangan manis  masa lalu
Saat hijau kupandangi

Saat kicau kudengari
Peri kecil menari
Si merah membagun kerajaan
Tapi!
Tangan baja meremuk-remuk
Mati angin,
Mengigit jari!
Kau bentang jurang tanpa sisa
Damai hutan hilang

Meninggalkan jejak angkara

Perasaan Terkorban dalam Mimpi Karya : Abu Hair

Perasaan Terkorban dalam Mimpi 
Karya : Abu Hair


Aku hilang dalam hamparan kesenangan
Gundah menanti lamunan
Hilang langkah terinjak
Lihatlah! Sebuah pohon penjelma

Kering,kusam, siapa peduli?
Kau bungkam kata-kata
Kau hanyutkan di buaian,tak bisa berlari!
Kedatanganmu di gerbang mahkota pelangi
Ku merasa bersalah, ucapan yang tak bisa diterima


Akhirnya perasaan terkorban dalam mimpi