Hello Sahabat Sastra
Dalam penulisan puisi aku membagi 3 tingkatan puisi.
Tingkat 1 adalah puisi yang ditulis dengan kata-kata biasa seperti curhatan.
Contoh:
Karya: Abu Hair
Hari ini, kemarin,
masih saja memikirkanmu,
esok bisakah ku melupakanmu?
Jam berputar cepat,
umur hakikatnya mulai berkurang,
akankah ku mampu memilikimu?
Tak perlu dipaksa,
kita tak ditakdirkan bersama,
aku dan kamu tak sejodoh,
wajar saja cinta pergi meninggalkannya.
Wanita khayalanku,
semoga kau selalu sehat,
meskipun ku tak bisa memilikimu
hanya, bisa mengapaimu.
Tingkat 2 adalah puisi yang memiliki majas, diksi, irama dll yang masih bisa dipahami ketika dibaca
Contoh:
Indah Terlihat di Kejauhan
Karya: Abu Hair
Aku berlabuh di alam mimpi,
Angan-angan, bergelantugan di
cakrawala
Terlepas di diri…
Teringat di hati…
Masih adakah 1 bintang menerangi
langkahku...?
Sedangkan, ku hanya sebatang kara.
Mengais-gais di sudut kota
terasa puing-puing derita.
Menjadi ombak kehidupan...
Aku ingin seperti mereka, melangkah
perlahan-lahan,
mencapai harapan; impian
mengejar kupu-kupu di taman cinta,
berseragam mengabdi pada bangsa.
Menjadi garuda muda Indonesia
yang siap terbang bebas,
menikmati indahnya hidup.
Siapakah yang peduli...?
Siapakah yang melindungiku...?
Dari sadiwara dunia
dari pembawa peran tangis drama.
Indah terlihat di kejauhan
berharap raja memberi kebahagiaan,
untuk masa depanku...
Tingkat 3 adalah puisi yang abstrak, katanya sulit dipahami sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam. Puisi tingkat 3 aku belum pernah membuatnya, jadi belum ku tuliskan contohnya.
Salam Sastra
Abu Hair P.P
Prince of Poetry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar